PERSISAM PUTRA SAMARINDA BERDIRI?????
Tahun berapakah Persisam berdiri? Tahun 1989 ataukah tahun 1925?
Pertanyaan ini menyeruak kembali setelah polemik status kepemilikkan
klub Persisam naik kepermukaan dalam beberapa bulan terakhir.
Berkaca dari informasi dari manajemen Persisam dua setengah musim
terakhir, Persisam diklaim berdiri pada tahun 1989. Namun, manajemen
sebelumnya menerangkan Persisam berdiri pada tahun 1925. Berbekal dua
versi informasi itu, berbagai spekulasi turut bermunculan. Menilik
sejarah klub pun mutlak dilakukan agar kedepannya tidak timbul persepsi
salah mengenai sejarah klub. Berikut ulasannya.
Persisam Versi 1925:
Persisam Putra Samarinda adalah sebuah klub sepakbola profesional
yang bermarkas di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Klub
ini merupakan hasil penggabungan dua klub sepakbola, yakni Persatuan
Sepakbola Indonesia Samarinda (Persisam) dan Putra Samarinda (Pusam)
dari Galatama.
Persisam yang merupakan klub eks Perserikatan tersebut konon
telah ada sejak 1925. Sedangkan Pusam, baru terbentuk pada tahun 1989.
Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam
didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah
sepakbola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di
Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang
sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan
menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri.
Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa
terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga
akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Barulah pada dua
musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan
penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda.
Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk
“Pesut Mahakam” kembali melejit. Masuk empat besar divisi dua pada musim
2005 dan promosi ke divisi satu, tim ini hanya dua musim di level kedua
dan menembus divisi utama musim 2007, kasta tertinggi kala itu, dengan
menempati peringkat ketiga klasemen akhir.
Hebatnya, sebagai tim promosi di divisi utama tidak membuat
prestasi tim ini terhenti. Tampil konsisten sepanjang musim mengantarkan
mereka menjuarai divisi utama dan mengantongi tiket promosi ke
Superliga 2009/10, kompetisi profesional yang merupakan kasta tertinggi
sepakbola nasional saat ini. **
Persisam Versi 1989:
Putra Mahakam, klub yang dulunya disingkat menjadi Puma ini
dikenal terlebih dahulu sebagai salah satu klub ternama di Samarinda.
Berdiri pada 1989, dan bermodalkan dengan keinginan memajukan sepak bola
kota Tepian dari sang pemilik, Putra Mahakam terus berpartisipasi di
kompetisi nasional.
Seiring waktu, Puma mengubah namanya menjadi Putra Samarinda atau
lebih dikenal dengan Pusam. Dijaman Pusam, Sepak bola Samarinda saat
itu dikenal cukup berprestasi. Terlebih, klub yang memiliki warna jersey
awal kuning-kuning itu sempat mendapatkan Roger Milla, legenda sepak
bola dunia asal Kamerun. Pemilik PS Putra Samarinda adalah H Harbiansyah
Hanafiah.
Namun, memasuki era milenium, Pusam seakan kehabisan bensin.
Gangguan finansial imbas krisis moneter (krismon) pada tahun 1998
menjadi penyebabnya. Maklum, Pusam saat itu hanya didanai secara pribadi
perseorangan tanpa ada bantuan pemerintah. Pusam pun mengundurkan diri
dari kompetisi Divisi Utama Ligina di tahun 2000an. Kondisi ini membuat
Pusam dihukum turun kasta ke Divisi Satu. Musim berikutnya, Pusam
kembali absen sehingga dihukum kembali degradasi ke Divisi II.
Mati suri panjang dari geliat sepak bola, membuat Pemkot
Samarinda berencana membangun kembali kekuatan tim sepak bola kota
Tepian. Berbekal dengan sokongan dana APBD, lisensi Pusam diambil alih
Persisam Samarinda, yang notabenya adalah klub bentukan Pemkot
Samarinda. Sebelumnya, klub eks Perserikatan itu hanya berkutik di
kompetisi Divisi III Liga Indonesia.
Alhasil, Persisam kembali berlaga di kompetisi Divisi II Ligina.
Berlaga di Stadion Sempaja Samarinda, Persisam menambahkan embel-embel
nama Putra Samarinda di belakangnya. Pemilihan nama Persisam Putra
Samarinda didasari dengan kesepakatan pengabungan dua klub sebelumnya
antara Persisam Samarinda dengan Putra Samarinda. Hingga kini, berlaga
di Indonesia Super League sebagai kompetisi tertinggi sepak bola
Indonesia, nama Persisam Putra Samarinda terus digunakan. **
Kesimpulannya, Persisam dan Putra Samarinda adalah dua klub berbeda
yang memiliki tahun berdiri yang berbeda serta dimiliki bukan oleh satu
pihak melainkan dua pihak. Persisam tahun 1925 sedangkan Putra Samarinda
1989. Persisam dimiliki Pemkot Samarinda sedangkan Putra Samarinda
dimiliki Harbiansyah Hanafiah. Sekian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar